A. Seberapa panjang rambut Anda?
- Saya selalu suka rambut pendek karena praktis dan mudah diatur. Saya pun tak ragu memangkas rambut hingga akar dan ujung rambutnya hanya berjarak beberapa senti.
- Cukup panjang meski tidak sampai punggung.
- Dari dulu hingga sekarang, saya setia dengan rambut panjang saya.
Menurut trichologist
(ahli rambut dan kulit kepala) David H. Kingsley, Ph.D.,
semakin lebar jarak antara akar dan ujung rambut, semakin besar juga
kemungkinan rambut lebih mudah rusak. “Semakin panjang rambut Anda,
semakin lama usianya dan semakin lama pula rambut terpapar ‘siksaan’
dari sisir, hair dryer
, hingga pewarna rambut.”
B. Seberapa sering Anda memotong rambut?
- Saya termasuk rajin pergi ke salon untuk memototong rambut, kira-kira setiap empat hingga enam minggu sekali.
- Lumayan, lah. Sekitar tiga sampai empat bulan sekali.
- Setahun sekali. Itupun kalau saya tidak lupa.
Tahukah Anda? Cara terbaik untuk menghindari ujung rambut bercabang adalah melakukan trim
setiap empat hingga enam minggu sekali. Bila tidak, rambut bercabang
tadi akan meluas hingga ke pangkal rambut, lho! Selain itu, bila rambut
Anda panjang, usahakan pakai sampo dan conditioner
yang terpisah supaya rambut terjaga kelembapannya dan tetap kuat.
C. Bagaimana cara Anda memilih sampo?
- Saya memilih sampo yang sesuai jenis rambut saya.
- Biasanya, saya memilih sampo yang pas dengan jenis rambut saya. Tapi, saya tak keberatan mengganti sampo jika merek tertentu sedang diskon.
- Sejujurnya, saya sudah lama tidak mengganti sampo saya. Saya bahkan sudah lupa mereknya. Ah, yang penting ada sampo, kan?
Tentu saja kita harus memakai sampo yang sesuai jenis rambut.
Misalnya, rambut kering atau rambut rusak membutuhkakn sampo yang
melembapkan. Sedangkan mereka yang gemar mewarnai rambut, membutuhkan
sampo dengan formula lembut yang bisa melindungi rambut. Bagi mereka
yang berambut tipis, tentu saja pilih sampo yang bisa membuat rambut
lebih mengembang dan tak mudah lepek.
D. Bagaimana cara Anda mengeringkan rambut?
- Cukup dengan handuk. Simpel, kan?
- Saya hanya sanggup menggunakan hair dryer selama beberapa menit. Setelah itu, saya biasanya mengeringkan rambut secara alami.
- Saya lebih baik berkeringat di bawah terpaan panas hair dryer daripada pergi keluar rumah dengan rambut basah seperti habis kehujanan.
Menurut David, gelombang panas dari hair dryer
akan membuat cadangan air di rambut mengering sehingga membuat rambut
mudah patah. “Pastikan temperaturnya pas! Caranya, arahkan hair dryer
ke tangan dan bila Anda merasa terbakar, berarti panasnya memang bisa merusak rambut.”
E. Apakah Anda rutin menggunakan catokan rambut atau pengeriting rambut?
- Saya bahkan tidak tahu cara memakainya.
- Saya cuma memakai benda-benda tersebut untuk acara-acara spesial.
- Saya tak bisa hidup tanpa dua alat tadi. Rasanya saya tidak percaya diri bila membiarkan rambut saya tergerai begitu saja.
Rambut Anda memiliki kandungan protein sebanyak 85 – 95 persen. Nah,
panas dari catokan rambut dan alat sejenis akan membuat rambut Anda
lebih rapuh. “Jika Anda masih memakainya, lebih baik aplikasikan conditioner
khusus untuk melapisi rambut dari panas dan gunakan suhu terendah. Oh
ya, jangan pernah memakai alat tersebut saat rambut masih basah!” tegas
David.
F. Apakah Anda suka mewarnai rambut?
- Saya lebih suka dengan warna alami rambut saya.
- Meski hanya sesekali, saya suka mewarnai rambut, tapi saya juga rajin melakukan perawatan.
- Saya sudah biasa mengganti warna rambut hingga dua kali dalam sebulan.
Mitos yang menyatakan bahwa mewarnai rambut akan membuat rambut rusak
tak sepenuhnya benar. Menurut David, “Jika Anda ingin mewarnai rambut
dengan dua warna sekaligus, lebih baik beri jeda sekitar beberapa minggu
antara satu warna dengan warna yang lain. Untuk perawatan, lebih baik
gunakan conditioner
berprotein yang menggunakan tanaman sebagai bahan utama supaya rambut lebih kuat.”
G. Coba pilin sejumput rambut Anda sebanyak dua hingga tiga kali. Lalu, tarik rambut Anda dengan lembut tapi penuh ketegasan. Apa yang terjadi?
- Tetap rapi dan utuh, dong.
- Agak melar tapi tidak ada yang patah.
- Waduh! Kok, banyak yang patah dan rontok?
Kerusakan rambut bisa dilihat dari sejauh mana rambut Anda mudah
putus. “Semakin rambut Anda mudah putus, semakin rapuh pula kekuatan
rambut Anda,” ujar David.
Astrid Isnawati/Dari Berbagai Sumber
0 komentar:
Posting Komentar