Prestasi
yang ditorehkan oleh Garuda Muda Timnas Indonesia U-19 memang sudah
lama ditunggu-tunggu segenap pecinta Sepakbola Indonesia. Prestasi ini
bernilai lebih dari sekadar istimewa karena seluruh masyarakat Indonesia
melihat langsung perjuangan Spartan, bahu-membahu tanpa kenal lelah dan
stamina yang luar biasa dari para anak-anak muda berbakat tersebut.
Perjuangan Timnas U-19 ini jelas sangat berbekas di hati masyarakat
Indonesia dan akan diingat dalam waktu yang lama bahkan bisa melegenda.
Kesan
mendalam di memory rakyat Indonesia terutama bagi mereka yang berusia
muda, adalah potensi yang diincar oleh para partai politik beserta para
politisi dan politikus di dalamnya untuk meraih simpati dari para
pemilih pada tahun 2014. Sudah mulai terlihat adanya berbagai gerakan
dari berbagai parpol maupun politisi/politikus untuk berusaha
memanfaatkan momen “De Javu” yang ditorehkan oleh para skuad Timnas U-19
di hati rakyat Indonesia.
Bila
sampai para Garuda Muda tersebut dengan berbagai iming-iming materi dan
kemudahan, berhasil terjerat atau ditarik ke dalam ranah politik untuk
menarik simpati rakyat, dikhawatirkan akan merusak mental dan daya juang
mereka yang murni dalam mengharumkan merah putih. Belum lagi berbagai
acara-acara yang berbau politik yang menyibukkan bisa saja merusak
program-program mereka yang ketat dan teratur seperti latihan kebugaran,
latihan teknik, pengendalian emosi dan juga diet nutrisi yang ketat
untuk mempertahankan dan meningkatkan kekuatan otot dan stamina. Kita
tentu masih ingat di jaman kepemimpinan PSSI yang kala itu berada pada
kendali politisi dari parpol tertentu, bagaimana Timnas Senior yang kala
itu menjadi runner-up piala AFF harus mengikuti berbagai acara yang
sangat amis berbau politik. Masyarakat dapat jelas melihat wajah tidak
senang Pelatih Timnas yang kala itu adalah Alfred Riedl diberbagai media
meskipun hadir dalam acara tersebut, mengesankan beliau tidak setuju
Timnas yang memiliki agenda tersendiri terpaksa ikut dalam acara yang
berbau politik tersebut.
Kini
tahun 2014 dimana ajang pemilu dilaksanakan makin dekat. Para Parpol
dan politisi/politikus di dalamnya pasti telah memiliki berbagai rencana
untuk menarik simpati rakyat dengan membuat para punggawa Timnas U-19
sebagai penarik perhatian. PSSI terutama pelatih Timnas U-19 harus tegas
menjaga dan membentengi para Garuda Muda agar tidak tercemari dan
kelelahan akibat acara-acara yang tidak terkait dengan agenda
peningkatan kualitas Timnas. Berbagai acara pemberian hadiah dan
penghargaan yang akan diberikan oleh para Parpol maupun
politisi/politikus kepada Timnas baik secara tim maupun secara personal
pada pemain-pemain agar jangan sampai merusak ritme dan agenda Timnas
yang sudah terbukti baik dan wajib dipertahankan bahkan ditingkatkan.
Terlalu sering mengikuti acara-acara di
luar agenda dan program pelatihan akan sangat mengganggu konsentrasi
bahkan mental para Garuda Muda. Contoh kecilnya saja, bila terlalu
sering mengkomsumsi makanan yang tidak sesuai dengan menu khusus
olahragawan tentu saja akan berpengaruh pada ketahanan dan kebugaran
fisik para pemain. Belum lagi acara-acara yang berbaru politik biasanya
sangat formalitas, seremonial dan bertele-tele yang akan membuat para
Garuda Muda kelelahan.
Salah
satu contoh potensi pemanfaatan pemain Timnas U-19 untuk kepentingan
politik adalah adanya kedekatan kekerabatan antara pemain Timnas yang
menjadi penendang penalti terakhir yang menghentikan perlawanan Timnas
Vietnam yaitu Ilham Udin Armaiyn yang merupakan cucu dari Salah Seorang
Gubernur yang juga merupakan tokoh partai politik. Para pemain Timnas
U-19 yang lain pun memiliki potensi yang sama untuk dimanfaatkan demi
kepentingan dan keuntungan bagi partai politik dan politisi/politikus.
Timnas
U-19 masih perlu banyak belajar, berlatih dan hidup disiplin dalam
rangka menjadi Timnas Senior Indonesia yang membanggakan rakyat
Indonesia dan menakutkan bagi timnas Negara-negara di Asean bahkan di
Asia. Para pihak yang berwenang terutama PSSI dan Pelatih Timnas U-19
harus ekstra keras menjaga mereka jangan sampai ternodai dan dirusak
oleh tangan-tangan kotor para politikus. Menpora pun juga wajib secara
professional melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya terkait dengan
masa depan Timnas U-19 meskipun berasal dari salah satu partai politik
terbesar yang kebetulan sedang memerintah.
Mari kita kawal dan jaga Timnas U-19!
Penulis : Amirsyah-Kompasiana
0 komentar:
Posting Komentar