Pendidikan anak merupakan bagian dari kehidupan paling penting seorang
ibu. Tentu saja yang dimaksud adalah ibu yang mengerti akan pentingnya
pendidikan dan perannya dalam membangun sejarah. Prinsip paling penting
dalam hubungan seorang ibu dan anak adalah hubungan pendidikan. Dari
sini seorang ibu yang berhasil adalah yang mampu mengalihkan warisan
kebudayaannya kepada generasi baru dan mempersiapkannya untuk kehidupan
di dunia yang akan datang.
Dalam melaksanakan
kewajiban ini, perlu diketahui bahwa apa yang diajarkan oleh seorang
ibu, sedikitnya untuk masa tertentu dari usia anak, dianggap sebagai
wahyu yang tidak boleh diingkari oleh anak. Hal ini perlu didalami lebih
jauh dalam pendidikan anak. Kewajiban ibu dan ayah memiliki sedikit
perbedaan, khususnya di tahun-tahun pertama anak, dimana ibu mendidik
fisik dan psikis anak, sementara ayah lebih fokus pada fisik anak. Dari
sini, ibu yang tidak peduli akan pendidikan fisik dan jiwa anak akan
berdampak lebih buruk terhadap anak, ketimbang ayah. Bahkan betapa
banyak ibu yang tidak peduli dengan pendidikan anak justru mengajarkan
hal-hal negatif dan membuatnya menjadi pribadi yang tumbuh tidak
seimbang dan mengganggu masyarakat.
Anak, bahkan di usia kanak-kanak dan setelahnya, membutuhkan pendidikan yang prinsip, dan yang paling penting adalah sisi hubungan manusia. Anak harus belajar bagaimana bergaul dengan orang lain, akhlak dan cara berlaku dengan orang lain dari kedua orang tua, tetangga, saudara, guru dan anggota masyarakat. Pendidikan bagaimana berhubungan dengan orang lain pada awalnya disampaikan oleh ibu lewat perilakunya.
Pendidikan Individu dan Sosial
Kehidupan anak berdasarkan pengalaman yang dialaminya di masa
kanak-kanak. Pertama kali, ia harus memiliki gambaran tentang dirinya.
Dia harus tahu dirinya adalah anak yang normal, cerdas dan lain-lain.
Setelah itu ia akan melakukan kewajibannya. Di sisi lain, ia juga
membutuhkan pendidikan sosial dan sangat penting baginya untuk
mengetahui parameter tanggung jawabnya terkait anak yang lebih kecil,
lebih besar dan orang dewasa dengan dirinya. Bila tidak, kehidupannya
akan mengalami ketidakseimbangan.
Mendidik Lewat Perilaku
Bayi sepanjang beberapa tahun senantiasa berada di rumah. Ia mulai
belajar bagaimana hidup dengan melihat, mendengar, memegang, memakan,
menggunakan sesuatu, duduk, berdiri, jalan dan berbicara. Tapi yang
paling berpengaruh bagi anak adalah menyaksikan perilaku dan cara hidup
ibunya. Artinya, ibu tidak banyak mengajar anaknya lewat lisan, tapi
lebih pada perilaku dan bagaimana kesehariannya.
Anak di rumah harus mempelajari banyak prinsip kehidupan baik individu dan sosial. Tapi anak biasanya lebih bersandar pada sisi yang lebih sering dilihatnya di rumah, sementara yang terjadi di luar lebih sedikit. Ia harus belajar tata krama dalam kehidupan individunya seperti kebersihan, waktu tidur, istirahat dan lain-lain. Begitu juga terkait kehidupan sosial. Anak harus berlajar menghormati orang lain, bersikap baik, bagaimana berlaku di hadapan orang lain, berbicara yang baik dan lain-lain.
Anak juga harus diajarkan untuk bertanggung
jawab dengan memberikan kerjaan di rumah dengan memperhatikan usianya.
Hal ini akan memunculkan kesiapan bagi dirinya untuk menerima tanggung
jawab di tengah masyarakat. Anak harus diajarkan untuk disiplin dengan
memperhatikan waktu kerja, bermain, istirahat, tidur, memutuskan sesuatu
dan lain-lain.
Perlahan-lahan anak tumbuh menjadi besar dan ruang lingkup hubungannya dengan orang lain semakin luas. Dengan demikian, sangat penting memperhatikan prinsip untuk kehidupan seorang anak. Anak perlahan-lahan mengenal dunia yang lain. Dunia yang akan dimengertinya lewat guru, silaturahmi, membaca dan lain-lain. Semakin luas informasinya, maka hubungannya juga akan semakin luas. Seorang ibu harus mempelajari prinsip-prinsip ini untuk mengontrol pendidikan anaknya dan ibu mendidik anaknya sesuai dengan pertumbuhan dan usianya. (Saleh)
0 komentar:
Posting Komentar