Jakarta, 1965. Malam 30 September, menjelang subuh 1 Oktober. Enam
perwira tinggi pimpinan Angkatan Darat (AD) dan seorang perwira muda
diculik dan dibunuh. Sejarawan Taufiq Abdullah mengibaratkan peristiwa
tersebut sebagai “Batas Sejarah”. Batas antara Orde Lama pimpinan
Sukarno dengan Orde Baru pimpinan Suharto.
Versi resmi pemerintah Orde Baru menunjuk Partai Komunis Indonesia (PKI)
sebagai dalang segala bencana pada malam laknat itu. Untuk
menguatkannya, pemerintah Orde Baru memproduksi film G30S-PKI pada tahun
1982, dan sejak tahun 1984, melalui pelajaran PSPB, Orde Baru resmi
mencantumkan PKI sebagai pelaku tunggal G30S-PKI. (Asvi Warman Adam,
Artikel “G30S Dalam Pendidikan Sejarah”).
Namun, seiring dengan hadirnya Orde Reformasi, versi sejarah Orde Baru
tersebut mulai digugat. Penghentian pemutaran film “wajib” G30S-PKI pada
setiap malam 30 September memberi indikasi adanya penyimpangan sejarah
yang sengaja dilakukan oleh pemerintah Orba. Bak jamur di musim
penghujan, satu-persatu buku mulai beredar di pasaran, yang isinya
berlawanan dengan versi Orde Baru. PKI bukan pelaku tunggal.
Di antara sekian versi baru perihal siapa aktor intelektual G30S, saya
tertarik kepada versi yang menyatakan adanya keterlibatan CIA (agen
dinas rahasia AS) dalam peristiwa G30S. Sukarno, pada pidatonya
pertanggung jawabannya yang terkenal dengan “Nawaksara”, Juni 1966,
pernah meyebutkan bahwa peristiwa G30S diakibatkan pertemuan 3 sebab,
yaitu kebelingernya pemimpin PKI, subversi Nekolim, adanya oknum yang
tidak bertanggung jawab.
Sukarno memang tak menyebut CIA secara spesifik, tetapi secara umum,
yakni subversi Nekolim menunjuk kepada adanya keterlibatan Blok Barat
pimpinan Amerika Serikat dalam peristiwa G30S. (Lihat artikel “CIA Dan
G30S-1965″, yang disampaikan oleh Abdul Syukur saat Lokakarya tentang
PKI pada tanggal 12-13 April 2005).
Belakangan banyak penulis asing yang mengarang buku untuk mengungkap
keterlibatan CIA dalam peristiwa G30S-1965. David T Johnson, misalnya,
dengan tegas menyatakan adanya peran CIA dalam peristiwa G30S. Dalam
buku “David T Johnson: Gestapu: Dua Jalur CIA Di Indonesia”, David
menulis bahwa Amerika mempunyai enam pilihan dalam menyikapi kedekatan
Sukarno dengan Beijing, yang nota bene Komunis.
David juga mengulas tentang ketakutan Amerika jika Indonesia sampai
jatuh ke tangan Komunis. Terlebih saat itu berhembus kencang tentang
rencana membentuk poros Jakarta-Hanoi-Pyongyang-Peking. Dari enam
pilihan, AS memeilih opsi keenam, yaitu menghancurkan Sukarno dan
sekaligus PKI.
Johnson tak sendiri, sebab selain dirinya banyak penulis asing yang
sependapat dengan dirinya. Peter Dale Scott, pada tahun 1985, menulis
artikel ilmiah yang membahas keterlibatan CIA dalam kudeta G30S di
Indonesia. Artikelnya diberi judul “US and Overthrow of Sukarno,
1965-1967″, dan dimuat dalam Jurnal “Pasicif Affairs” No. 58. Menurut
Scott, ada tiga tahap kudeta yang terjadi, yaitu menyingkirkan kelompok
tengah AD pimpinan Yani, penghancuran kekuatan sipil komunis, dan
-terakhir- penggulingan Presiden Sukarno.
Selain kedua penulis asing di atas, masih ada nama-nama lainnya seperti
Geoffrey B. Robinson dan Willem Othman. Kesemua penulis mencoba
meng-analisa keterlibatan CIA dalam G30S-1965, termasuk mengungkap motif
dan intrik yang terjadi.
Akankah Dilupakan ??
Kini, setelah 48 tahun berlalu, persitiwa G30S-1965 masih menjadi
misteri bangsa. Setelah versi Orde Baru, pemerintah tak pernah lagi
menerbitkan buku yang menjelaskan duduk masalah, motif, aktor
intelektual dan siapa dalang G30S-1965. Saksi terakhir G30S, yaitu
Letkol Heru Atmodjo yang menjabat Asisten Direktur Produksi Intelejan
AURi, telah meninggal pada 2011 silam. Dengan wafatnya saksi terakhir
peristiwa G30S-1965, maka akan semakin sulit bagi kita untuk menguak
misteri di balik peritiwa di malam laknat tersebut.
(Sumber: Dewa Gilang-Kompasiana)
kekerasan seperti itu akan kah terjadi, tak terkuak dan tertutupi lagi di negeri ini...
Salah satu buku yang membicarakan masalah tersebut:
Judul : Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto
by
John Roosa,
Hersri Setiawan
Judul
Terjemahan : Dalih Pembunuhan Massal_Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto
Asli : Pretext from Mass Murder_The September 30th Movement and Soeharto's Coup d'Etat In Indonesia
Penulis : John Roosa
Tahun : 2008
Halaman : 390
Penerbit : Institut Sejarah Sosial Indonesia
Kota Terbit : (Jakarta)
ISBN : 978-979-17579-0-4
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
Judul
Terjemahan : Dalih Pembunuhan Massal_Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto
Asli : Pretext from Mass Murder_The September 30th Movement and Soeharto's Coup d'Etat In Indonesia
Penulis : John Roosa
Tahun : 2008
Halaman : 390
Penerbit : Institut Sejarah Sosial Indonesia
Kota Terbit : (Jakarta)
ISBN : 978-979-17579-0-4
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
Judul
Terjemahan : Dalih Pembunuhan Massal_Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto
Asli : Pretext from Mass Murder_The September 30th Movement and Soeharto's Coup d'Etat In Indonesia
Penulis : John Roosa
Tahun : 2008
Halaman : 390
Penerbit : Institut Sejarah Sosial Indonesia
Kota Terbit : (Jakarta)
ISBN : 978-979-17579-0-4
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
Judul
Terjemahan : Dalih Pembunuhan Massal_Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto
Asli : Pretext from Mass Murder_The September 30th Movement and Soeharto's Coup d'Etat In Indonesia
Penulis : John Roosa
Tahun : 2008
Halaman : 390
Penerbit : Institut Sejarah Sosial Indonesia
Kota Terbit : (Jakarta)
ISBN : 978-979-17579-0-4
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://pakayangan.blogspot.com/2013/03/dalih-pembunuhan-massal-gerakan-30.html
Copyright http://pakayangan.blogspot.com/ Under Common Share Alike Atribution
0 komentar:
Posting Komentar