Situs Business Insider melaporkan Kamis (13/9) bahwa dengan menggunakan koneksi Facebook, dan sejumlah plugin sosial lainnya, Facebook dapat menjalankan cookie pada website yang memiliki tombol "berbagi" atau "suka", yang memberi Facebook akses untuk memperoleh informasi para pengguna.
Program plugin yang digunakan ini tidak hanya untuk memverifikasi pengguna, namun juga memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi pribadi, seperti alamat IP komputer pengguna internet, data browsing, informasi keluar masuk, nomor telepon, dan sebagainya.
Menggunakan cookie yang disebut "datr" cookie, Facebook juga memiliki kemampuan memperoleh informasi apa yang dibaca oleh pengguna internet, meskipun pengguna tidak mengklik tombol "Suka".
Wall Street Journal dalam laporannya juga menyebutkan, untuk melakukan penelusuran informasi ini, para pengguna setidaknya melakukan login ke Facebook atau Twitter satu kali dalam satu bulan. Situs itu kemudian akan melakukan pengumpulan data secara berkesinambungan, meski sang pengguna telah menutup browser atau mematikan komputer.
Namun belakangan sejumlah perusahaan seperti Abine, Ghostery dan beberapa perusahaan lainnya tengah mengembangkan perangkat yang memungkinkan pengguna untuk memblokir plugin Facebook, cookies dan pelacak lainnya yang dapat membantu pengguna mengontrol bagaimana dan kapan informasi mereka dilacak dan didistribusikan. Sehingga terhindar dari mata Big Brother.
(hm/presstv)
- 
0 komentar:
Posting Komentar